Membujuk Anak Pulang Dari Pantai

Posted: Monday, January 4, 2010 by Furkon Al-fanan in
0


Pernah tidak kamu mengajak anak, keponakan, adik, atau cucu dan yang lainnya main ke tepi pantai bermain pasir dan basah-basahan dengan air ormbak.
Pastinya kegiatan ini membuat mereka betah dan ingin berlama-lama di pantai, sampai tiba saat waktunya untuk beranjak kembali kerumah. Tapi masalahnya mereka masih ingin berlama-lama dipantai, wah kalau seperti ini urusannya jadi repot. Kita terus di desak waktu, sedangkan mereka masih asyik bermain dengan ombak.
Kalau anak ditakut-takuti dengan cara di takut-takuti “aa nanti ada hantu pantai lho datang nyuri aa ke tengah laut trus tenggelam…!!! Ih serem deh” cara ini pasti berlaku dan manjur untuk sebagian anak, tapi efeknya akan sangat buruk bagi anak karena hanya akan membentuk sikap anak yang pengakut, dan itu karena kita sering menakut-nakuti anak. Dan mungkin dengan cara mengiming-imingi sesuatu yang belum tentu kita berikan dengan kata lain kita berbohong pada anak, dan ini lebih berbahaya lagi. Karena akan membentuk anak yang suka berbohong dan sulit percaya kepada orang lain terutama kepada kita yang suka membohongi mereka.
Ada sebuah pengalaman menarik tentang membujuk anak pulang dari pantai, dikala itu aku bermain dengan tiga keponakanku ke pantai dan kasusnya keponakanku yang nomor dua ica tidak ingin pulang dia keasyikan main pasir di pantai. Sampai keponakanku yang pertama deni membuat nangis karena tidak sabaran menanggapi perilaku ica. Awalnya kubiarkan saja, karena rumahku dekat dengan pantai jaraknya kurang lebih 50 meter, aku antarkan terlebih dahulu dua keponakanku ke rumah. Setelah itu aku kembali ke pantai dan mulai berinteraksi dengan icha yang masih menangis, kutanya:
“ica kenapa menangis….???”
“ama a denden di lempar ama itu” sambil menunjuk kayu yang ada didepannya.
“tapi ga kena kan???”
“tapi kan ica kaget om….”
“eh ca ada ayunan pohon ca!!!” mengalihkan perhatian dan membawanya ke dahan pohon yang menjulur kebawah dan bisa dijadikan ayunan.
“naik itu yu ca sambil cuci kaki..”  ica tidak menjawak tapi mengikuti langkah menuju ayunan.
                Setelah itu, ya terserah anda. Karena ketika anak-anak nyaman dengan kita, kemungkinan  untuk mengkondisikannya besar. Dan itu terbukti, ica mau pulang dengan damai. Tapi sebelum kasus itu terjadi, ingat kata pa mantra di puskesmas mencegah lebih baik dari pada mengobati. Sebaiknya, sebelum kita melakukan kegiatan dengan anak kita buat aturan kegiatan terlebih dahulu, pada umumnya anak suka dengan permainan peran seperti ini. Contohnya, aturan waktunya kita sepakati sampai jam berapa dengan anak. Mungkin aturan tidak boleh menangis juga bisa kita berikan, dan setiap peraturan yang dilanggarkita beri akibatnya atau di taati kita berikan penghargaan.

0 komentar: